Selasa, 28 November 2017

Manfaat Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk dan Cara Mengolahnya

Kandungan unsur hara makro pada kotoran kelinci lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang lainnya seperti ayam dan sapi. Pupuk ini juga mampu memperbaiki struktur tanah, drainase serta menjaga siklus hidup organisme menguntungkan.
Jika anda mempunyai kelinci peliharaan maka artikel ini merupakan kabar gembira bagi anda. Hal ini dikarenakan kotoran kelinci dapat dijadikan sebagai pupuk organik dan merupakan salah satu pupuk kandang terbaik untuk kebun organik di pekarangan.
Pupuk dari kotoran kelinci selain meningkatkan unsur hara tanah, dapat pula memperbaiki kualitas tanah yang buruk dan menjaga siklus hidup mikroorganisme yang menguntungkan di dalam tanah.
Sama seperti pupuk kandang lainnya, pupuk dari kotoran kelinci juga mengandung nitrogen, fosfor, kalium, mineral serta unsur hara mikro yang lengkap. Beberapa unsur selain NPK yang terkandung di dalam kotoran kelinci diantaranya kalsium, magnesium, boron, seng, mangan, sulfur, tembaga, dan kobalt.
cara membuat pupuk organik dari kotoran kelinci

Perbedaan Kandungan Hara Pupuk Kotoran Kelinci dengan Pupuk Kandang Lainnya

Kualitas pupuk kandang atau organik dapat dilihat berdasarkan kandungan unsur hara makro, khususnya nitrogen, fosfor dan kalium. Berikut ini data perbedaan unsur hara NPK pada kotoran kelinci vs kotoran ayam vs kotoran sapi vs kotoran kambing.

  • Kandungan NPK pada pupuk kandang kelinci = Nitrogen 2,72%, Fosfor 1,1%, Kalium 0.60%
  • Kandungan NPK pada pupuk kandang ayam = Nitrogen 1,1%, Fosfor 0.10%, Kalium 0.45%
  • Kandungan NPK pada pupuk kandang domba/kambing = Nitrogen 0.75%, Fosfor 0.50%, Kalium 0.45%
  • Kandungan NPK pada pupuk kandang sapi = Nitrogen 0.40%, Fosfor, 0.20%, Kalium 0.10%.
Dari data di atas sudah terlihat jelas bahwa kotoran kelinci lebih unggul. Selain itu kotoran kelinci juga tidak berbau menyengat dibandingkan kotoran ternak lainnya.

Kelebihan Pupuk Kandang dari Kelinci

Nitrogen (N) – Pupuk kandang dari kelinci memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi dibanding kotoran ternak lainnya. Tanaman membutuhkan nitrogen agar tumbuh subur. Nitrogen dapat membantu tanaman untuk tumbuh lebih cepat dan warna daun yang lebih hijau. Pupuk jenis ini sangat cocok untuk semua jenis sayuran hijau.
Fosfor (P) – Pupuk dari kotoran kelinci juga memiliki kandungan P yang lebih tinggi dibanding pupuk kandang lainnya. Unsur hara ini membantu transformasi energi matahari menjadi energi kimia atau lebih dikenal sebagai fotosintesis. Unsur hara fosfor sangat berperan dalam hal pembentukan bunga dan buah. Fosfor juga dapat membantu tanaman menahan stres lingkungan. Fosfor dapat mendorong pembentukan bunga yang lebih banyak dan buah yang lebih besar serta membantu pertumbuhan akar.
Kalium (K) – Kalium sangat berperan dalam menjaga kualitas buah dan meningkatan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Tanaman menggunakan unsur hara kalium sebagai enzim untuk memproduksi protein dan gula. Selain itu kalium juga berperan di dalam tanaman dalam hal mengendalikan kadar air.
Baca juga: Memahami Fungsi Pupuk NPK Berdasarkan Angka di Label Kemasan
Lebih dari sekedar nilai NPK di atas, kotoran kelinci juga syarat dengan nutrisi mikro layaknya pupuk organik lainnya. Selain itu pupuk kandang kelinci juga dapat memperbaiki struktur tanah, drainase serta menjaga siklus hidup organisme menguntungkan.
Tanaman yang paling direkomendasikan untuk diaplikasikan pupuk ini yaitu sayuran daun, sayuran buah (cabe, terong, tomat dll), rumput taman, dan tanaman hias.
Pupuk kelinci merupakan salah satu dari sedikit pupuk yang tidak akan membakar tanaman saat ditambahkan langsung ke tanaman dan aman digunakan pada tanaman pangan.
kelebihan pupuk kandang kelinci
budidaya sayuran organik dengan pupuk kelinci

Cara Mengolah Kotoran Kelinci Menjadi Pupuk Organik atau Kandang

Membuat pupuk organik dari kotoran merupakan proses yang mudah. Hasil akhirnya akan menjadi pupuk yang ideal untuk tanaman sayur di pekarangan. Cukup kumpulkan kotoran kelinci ke ton/wadah khusus lalu tambahkan beberapa jerami atau serbuk gergaji. Kita juga bisa mencampur beberapa potongan rumput, daun atau beberapa limbah organik dapur.
Aduk tumpukan sampah organik tersebut secara menyeluruh dengan sekop, lalu siram sampai lembab namun jangan terlalu jenuh air. Tutupi tumpukan dengan terpal dan tetap diaduk setiap dua minggu sekali, apabila ingin hasil optimal dapat diberi aktifator berupa EM4 dan gula. Jika suhu di dalam wadah terlalu panas dapat disiram air lalu ditutup wadah ditutup kembali.
Proses pengomposan ini bisa selesai selama 1-3 minggu (jika menggunakan EM4) hingga berbulan-bulan, tergantung jumlah dan jenis bahan yang ditambahkan. Setelah pengomposan selesai ditandai tumpukan bahan-bahan sebelumnya sudah tidak berbau dan tekstur sudah seperti tanah maka pupuk organik super dari kotoran kelinci sudah dapat diaplikasikan langsung ke tanaman.

Kesimpulan

Jika anda memelihara beberapa kelinci, mengolah kotoran binatang lucu yang satu ini menjadi pupuk organik sangatlah disarankan. Pupuk organik dari kotoran kelinci mengandung unsur hara yang tinggi dan mampu memberi dorongan tumbuh untuk berbagai jenis tanaman.
Selain cara pengolahan di atas, sebenarnya kotoran kelinci yang kering juga dapat langsung diaplikasikan ke tanaman tanpa adanya resiko tanaman menjadi terbakar. Bisa digunakan ditanaman apapun dan mudah diterapkan.
Itulah artikel mengenai Manfaat Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk dan Cara Mengolahnya. Sebarkan artikel ini melalui tombol berbagi dibagian bawah artikel ini. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar